Selasa, 06 November 2012

DNA DAN RNA


Masa teoritis itu berlalu ketika Marshall Nirenberg dan Johann Matthae berhasil menguraikan satu kata, yakni membuat sepenggal RNA dari Urasil yang setara dengan Timin pada DNA. So, kata pertama yang berhasil dicerna adalah UUU yang berarti fenilalanin, dimana ribosm membuat satu protein dengan menjalin sejumlah fenilalanin.

Minggu, 16 September 2012

Mikroba tanah

-->

A.      Tanah
Tanah (bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum) adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadihabitat hidup berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah.

Penemuan DNA sebagai pembawa sifat


DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan lokasinya di dalam inti sel. Namun demikian, penelitian terhadap peranan DNA di dalam sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.
1943, Tahun Rindu Sejarah Genom
Erasmus Darwin, penyair sekaligus dokter serba tahu pernah mengungkap pertanyaan pada tahun 1974. “....... Akankah kita mendalilkan bahwa awal semua kehidupan organik adalah sebuah benang hidup yang sejenis?” pertanyaan itu begitu menggelitik, tapi siapa sangka bahwa setelah melewati beberapa generasi hingga 1953, Prancis Crick dan James Watson ternyata membuktikan ramalan kakek Charles Darwin itu. 
Baik kiranya jika kita uraikan sepuluh tahun ke belakang dari kisah penemuan terbesar abad ke-20 itu. Tahun 1943 adalah masa tebak menebak para ilmuan dari beragam cabang ilmu untuk menjawab satu pertanyaan. Apa atom penyusun kehidupan ini?
Pada tahun itu, Prancis Crick malah masih bergumul sebagai insinyur pabrik ranjau milik angkatan laut Portsmounth. Sementara James Watson baru berusia 15 tahun dan hendak kuliah di University of Chicago untuk menyalurkan cita-citanya menjdi ahli ornitologi (ilmu tentang burung). Maurice Wilkins masih bergabung dalam tim yang merancang bom atom di Amerika Serikat. Ilmuan genetik yang lain yaitu Rosalind Franklin, justru sedang mempelajari sturktur batubara untuk pemerintah Inggris. 
Pengejaran genetik telah berkembang di Jerman, tapi masih terpengaruh oleh ideologi Fasisme, yang hendak menemukan spesies unggul lewat mekanisme eugenetika. Tahun 1943 itu juga di Auschwitz, Josef Mengele melakukan penyiksaan terhadap orang-orang kembar sampai mati. Mengele mencoba memahami hereditas, namun ilmu perbaikan mutu manusia melalui perkawinan terseleksi tak membuahkan hasil. 
Di Dublin pada tahun yang sama, salah seorang pengungsi berhasil lolos dari jeratan Mengele, seorang fisikawan besar Erwin Schrodinger menyibukkan diri menjawab pertanyaan, apa itu hidup? Erwin sudah sedikit mendekati dengan menyatakan bahwa kromosom mengandung rahasia tentang hidup, namun ia tak dapat menyingkapnya dan malah menyimpang dari jalur yang ke depannya diramu oleh James Watson dkk. Erwin menempuh perjalanannya menggunakan pendekatan kuantum yang pada pangkalnya membawanya ke jalan buntu. Pahamlah kita bahwa gen tidak muncul lewat jalan fisika.
Oswald Avery, ilmuan Kanada pada 1943 itu dengan tekun melakukan eksperimen untuk identifiksi DNA. Metodenya dengan memanfaatkan sebuah bakteri pneumonia yang dapat diubah dari galur yang tidak berbahaya menjadi galur yang mematikan dengan mengabsorbsi larutan kimia sederhana. Ia pun menyimpulkan bahwa zat pengubah itu adalah DNA. Namun, ia masih terkesan ragu-ragu dan menyamarkannya dalam publikasi ilmiahnya. 
Lagi-lagi Oswald terbenam dalam riset kimianya, memegang erat adagium Jan Baptista van Helmont “segala sesuatu dalam hidup ini adalah kimia”. Ya, bolehlah disebut sebagian hidup ini adalah kimia, salah satu pembuktiannya yaitu hasil sintesis urea dari amonium klorida dan perak sianida oleh Friedrich Wohler tahun 1828. Ya, jawabannya tidak datang lewat ilmu kimia. 
Di tempat lain, Blechley, Inggris, 1943, Alan Turing sibuk menajamkan wawasan dalam realitas fisik. Yah, rahasia kehidupan hendak ditemukan oleh Alan lewat jalan matematika, melalui bilangan. Alan membangun sebuah mesin universal dengan program yang tersimpan dan dapat dimodifikasi. Sepertinya, metode Alan inilah yang paling mendekati, karena rahasia kehidupan ini adalah sesuatu yang mampu membuat dirinya sendiri atau replikasi. Sementara bentuk yang paling mungkin untuk bereplikasi adalah sebuah pesan digital-kata.
New Jersey, 1943, seorang ilmuan pendiam dan penyendiri bernama Claude Shannon asyik mencerna gagasan mengenai informasi dan entropi adalah dua sisi pada kepingan uang, selain itu memiliki kaitan dengan energi. Fostulatnya yaitu, semakin kecil entropi yang dimiliki sebuah sistem, semakin banyak informasi yang dikandungnya. Seperti sebuah motor uap yang dapat memanfaatkan batubara untuk menghasilkan energi sehingga membuatnya bergerak berputar lantaran motor tersebut mengandung informasi tinggi. 
Melirik pencarian para ahli itu, ada pemahaman muncul bahwa begitu sulitnya untuk menemukan sang kata, kata yang kemudian menjelma menjadi DNA. Zat yang mampu menurunkan sifat hereditas, penyimpanan informasi, melakukan replikasi dan metabolisme. Tapi, apresiasi hangat kepada para ilmuan di atas, lantaran punya keinginan kuat untuk menyingkap misteri kehidupan, membuat terang jalan generasi di bawahnya untuk mendefenisikan ulang apa itu hidup, bagaimana dan untuk apa?!
Ø  Dari Mendel Hingga Watson 
Ambisi untuk menyibak rahasia itu sudah ada sejak manusia ada. Tapi, pergerakan waktu dan sejarahlah yang membukanya pelan-pelan bak teori evolusi Darwin. Informasi itu tak langsung ditemukan serta merta, ada peroses untuk tutup menutupi, sanggah menyanggahi.
Tokoh penting yang menstimulan perjalanan genetika ini adalah Gregor Johann Mendel pada tahun 1822, dilahirkan di kota Heinzendorf, kini masuk wilayah Chekosiowakia. Pernah menjadi biarawan di tarekat St Agustinus, belajar di sekolah teologi di Brunn (brno, Austria-skarang). Pernah pula mengikuti ujian untuk mendapatkan ijasah guru, tetapi gagal dan mendapat angka terburuk dalam matapelajaran Biologi!. Meski begitu, Mendel tetap mencoba dan akhirnya memperoleh kesempatan menjadi guru cadangan ilmu alam di sekolah modern Brunn, tahun 1854.
Lelaki yang pandai bermain catur dan berkebun ini berupaya untuk menyalurkan bakat itu lewat uji penyilangan tanaman kacang Kapri. Ia tahu bahwa pemahaman tentang sifat turunan sudah ada pada para pembiak tanaman dan buah-buahan, namun belum ada yang menjelaskannya secara sistematis. Pada ranah inilah Mendel ambil bagian...
Mendel berusia 43 tahun saat itu, eksperimen yang ia lakukan berlangsung hingga delapan tahun di kebun-kebun biaranya yang sunyi. Menyibak rahasia hereditas dengan penuh kesabaran, menunggui data statistika tanamannya yang meliputi 30.000 macam tumbuhan. Dari eksperimen itu, Mendel mencatat dan mengirimkan hasil penelitiannya ke majalah-majalah sains saat itu, ia menunggu sekian lama, namun kabar balik itu tak bertandang jua. Masyarakat sains saat itu rupanya tak tertarik dengan hasil riset mendel dan pada akhirnya dilupakan orang.
Tahun 1866, Mendel mengirimkan makalahnya ke Karl Wilhelm Nageli, guru besar botani di Munchen. Tapi, Nageli malah menganggapnya ngaur dan menjawab surat-surat biarawan itu dengan sedikit melecehkan. Jawaban menyesatkannya dengan menganjurkan agar Mendel membiakkan sejenis tumbuhan liar (Hieracium). Itu ditanggapi serius oleh Mendel, dengan eksperimen kawin silang berupa serbuk sari yang tidak melibatkan gen-gen tumbuhan pasangan. Namun, memberikan hasil yang aneh-aneh. Mendel melupakan riset itu dan mengalihkan perhatiannya ke lebah. Hasil percobaannya pada penghasil madu itu pun tak pernah ia publikasikan. Belakangan, Nageli memakai gagasan Mendel untuk menjelaskan mekanisme hereditas, tapi masih salah tangkap.. capek deh..
Charles Darwin pernah menyarankan ke teman-temannya untuk merujuk karya W.o Focke yang berisi 14 rujukan makalah Mendel. Tapi, makalah Mendel tersebut tampak bertentangan dengan analisis Darwin. Darwin mengatakan bahwa evolusi adalah akumulasi perubahan yang sedikit demi sedikit dan acak melalui mekanisme seleksi. Sementara hukum Mendel mengungkapkan bahwa gen yang berciri lemah tidak dimunculkan pada generasi kedua, tapi akan diteruskan pada turunan berikutnya. Sehingga, perkembangan selanjutnya setelah hukum Mendel menguasai dunia, hukum itu menimbulkan perdebatan sengit antara pengikut Darwin dan pengikut Mendel. pada akhirnya, nama Mendel ditemukan kembali secara terpisah oleh tiga ilmuan lama setelah kematian Darwin, yaitu pada tahun 1900. Masing-masing; Hugo de Vries dari Belanda, Carl Correns dari Jerman dan Erick von Tschermak dari Austria. Ketiganya adalah pakar botani, yang melakukan eksperiment setelah membaca karya Mendel.
Sebelum melangkah lebih jauh, kita uraikan dulu inti hukum Mendel tersebut. Yaitu; semua organisme hidup terdapat unit dasar yang disebut gen, secara khusus diturunkan oleh orangtua kepada anak-anaknya, sehingga memiliki ciri pribadi. Suatu tumbuhan mewariskan satu gen tiap pasang dari tiap “induk”-nya. Tetapi, gene yang berciri lemah tidaklah terhancurkan dan mungkin diteruskan kepada tumbuhan keturunannya.
Hukum Mendel ini diadopsi juga oleh Wiliam Beteson, Ilmuan berkebangsaan Inggris. Bateson masuk dalam jajaran penentang ajaran Darwin. Ia percaya bahwa evolusi terjadi berupa lompatan jauh dari satu bentuk ke bentuk lain tanpa adanya organisme perantara. Menajamkan argumennya, pada 1894 ia menerbitkan buku yang menyatakan bahwa ada proses pewarisan partikulat (butiran halus pada keturunan).
Pada tahun 1903, ahli genetika Amerika bernama Walter Sutton mendapatkan bahwa kromosom-kromosom menunjukkan prilaku tepat seperti faktor-faktor Mendel; berpasangan, tiap belah dari orangtua. Pada fase itu juga, pelopor genetika Amerika Thomas Hunt Morgan beralih menjadi pengikut Mendel dan mendirikan sekolah genetika. Kini namanya diabadikan dalam satuan jarak genetik, centimorgan. Baru pada tahun 1918 muncul pemikir cemerlang yang bernama Ronald Fisher yang berupaya mendamaikan dua kutub berbeda itu. Katanya, ajaran Mendel memasok bagian-bagian yang belum ada dalam struktur yang ditegakkan Darwin.
Terobosan baru pun muncul dengan kehadiran Herman Joe Muller, penemu mutasi gen sintetik, suatu realitas potongan yang menghambat laju teori Mendel ataupun Darwin. Penemuan ilmuan yang berselisih dengan banyak orang ini menghadiahkan nobel untuknya. 
Muller membomi lalat buah dengan sinar X, membuat gen-gen lalat itu termutasi sehingga turunannya menunjukkan sifat-sfat yang berubah. Atau, sehabis mereka dibom, mereka tetap gen, tetapi bukan gen yang sama.
Pada tahun 1940, George Beadle dan Edward Tatum mencobakan sinar X Muller pada jamur roti yang disebut Neurospora. Hasilnya menunjukkan bahwa mutan-mutan itu gagal membuat bahan kimia karena tidak memiliki enzim tertentu untuk mendukung kerjanya. Sehingga ia menyusun satu hukum dalam biologi; satu gen menyintesa satu enzim, yang untuk sementara diakui benar.
Tiga tahun kemudian, Linus Pauling menemukan terjadinya kesalahan gen dalam pembuatan protein hemoglobin, dimana sel-sel darah merah berubah menjadi bentuk sabit pada penderita anemia. Kesimpulan ini sesuai dengan teori Mendel, dengan begitu jelaslah bahwa gen-gen adalah resep untuk pembuatan protein, sedangkan mutasi adalah protein yang berubah lantaran gen yang berubah. 
Ya, gen belum sepenuhnya diketahui, ia masih seputar misteri. Pendekatan Friefrich Miescher lebih tertuju pada pendugaannya terhadap asam nukleat sebagai pembawa pesan hereditas. Suatu asam yang disolasi pertamakali dari sebuah perban berlumur nanah bekas serdadu yang terluka, di sebuah kota Jerman, Tubingen tahun 1869. Asam nukleat saat itu telah diketahui terdapat dalam kromosom, namun tak banyak dibicarakan atau tak dihiraukan oleh para ilmuan.
Fenomena Muller membuat seorang pemuda berusia 19 tahun terkesan dan membuatnya ke Bloomington, Indiana. Pemuda yang barusan menyandang sarjana muda itu bernama James Watson, sepertinya ia punya solusi besar terhadap kebingungan terhadap misteri gen ini. 
Di Indiana, Watson belajar di bawah asuhan seorang imigran Iralia, Salvador Luria. Ia pun mengembangkan sebuah hipotesis bahwa gen terbuat dari DNA dan bukan protein. Untuk membuktikan keyakinannya, Watson bergerak ke Denmark, namun karena tidak puas di sana, ia pindah ke Cambridge pada Oktober 1951. Di laboratorium Cavendish, nasib mempertemukannya dengan mitra cemerlangnya, yaitu Francis Crick. 
Crick bukanlah orang muda, usianya sudah 35 tahun, ia pun belum memperoleh gelar PhD, lantaran sebuah bom Jerman menghancurkan percobaannya d University College, London, terhadap pengukuran viskositas air panas dalam keadaan bertekanan. Crick diam-diam tidak puas terhadap obsesi sebagian besar ilmuan mengenai protein. Ia pun curiga bahwa DNA-lah kunci jawabannya.
Mendapat tawaran dari Watson, ia meninggalkan riset sebelumnya tentang kristalografi di Cavendish dan terlibat menggeluti DNA. Dengan begitu, lahirlah kalaborasi indah dalam sejarah sains. Yang satu pemuda Amerika yang ambisius, punya penalaran duakali lebih cepat dari manusia pada umumnya, serta punya dasar pengetahuan biologi. Sementara yang satu lagi adalah orang Inggris yang sedikit berumur, periang dan sama-sama cerdas, punya dasar fisika walau kadang tak fokus.
Hasil kalaborasi yang bersifat eksoterm itu menghasilkan penemuan DNA. Suatu asam nukleat yang menyimpan sandi yang tertulis di sepanjang untaian heliks berpilin rangkap dua (double helix), seperti anak tangga. Sandi-sandi menyalin diri lewat tarik menarik kimiawi serta sebagai resep pembuatan protein.
Kendala selanjutnya adalah menerjemahkan sandi-sandi genetis tadi. Solusi ini datang dari otak cemerlang Crick, ia mengelompokkan susunan kata-kata yang terdiri dari A, C, T dan G dalam kelompok tiga-tiga. Masing-masing mengandung tiga huruf yang sama dalam urutan rotasi yang sama. Semisal, ACT, CTA, dan TAC, karena masing-masing C jatuh sesudah A, T sesudah C, dan A sesudah T. Dimana hanya satu kata pada setiap kelompok yang dapat bertahan, sehingga yang tersisa ada dua puluh kata, inilah yang terdiri dari 20 asam amino. 20 yang menurutnya angka ajaib karena tersusun rapi dan menggunakan dalil-dalil fisika yang masuk akal.
Masa teoritis itu berlalu ketika Marshall Nirenberg dan Johann Matthae berhasil menguraikan satu kata, yakni membuat sepenggal RNA dari Urasil yang setara dengan Timin pada DNA. So, kata pertama yang berhasil dicerna adalah UUU yang berarti fenilalanin, dimana ribosm membuat satu protein dengan menjalin sejumlah fenilalanin. 
Baru pada tahun 1965 seluruh sandi telah dapat dibaca, dengan begitu zaman biologi modern pun telah dimulai
Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif (bahasa Inggris: radioactive tracers).
Misteri yang belum terpecahkan ketika itu adalah: bagaimanakah struktur DNA sehingga ia mampu bertugas sebagai materi genetik? Persoalan ini dijawab oleh Francis Crick dan koleganya James Watson berdasarkan hasil difraksi sinar X pada DNA oleh Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin.
Pada tahun 1953, James Watson dan Francis Crick mendefinisikan DNA sebagai polimer yang terdiri dari 4 basa dari asam nukleat, dua dari kelompok purina:adenina dan guanina; dan dua lainnya dari kelompok pirimidina:sitosina dan timina. Keempat nukleobasa tersebut terhubung dengan glukosa fosfat.[5]
Maurice Wilkins dan Rosalind Franklin menemukan bahwa molekul DNA berbentuk heliks yang berputar setiap 3,4 nm, sedangkan jarak antar molekul nukleobasa adalah 0,34 nm, hingga dapat ditentukan bahwa terdapat 10 molekul nukleobasa pada setiap putaran DNA. Setelah diketahui bahwa diameter heliks DNA sekitar 2 nm, baru diketahui bahwa DNA terdiri bukan dari 1 rantai, melainkan 2 rantai heliks.
Crick, Watson, dan Wilkins mendapatkan hadiah Nobel Kedokteran pada 1962 atas penemuan ini. Franklin, karena sudah wafat pada waktu itu, tidak dapat dianugerahi hadiah ini. Konfirmasi akhir mekanisme replikasi DNA dilakukan lewat percobaan Meselson-Stahl yang dilakukan tahun 1958.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama,
Sebuah unit monomer DNA yang terdiri dari ketiga komponen tersebut dinamakan nukleotida, sehingga DNA tergolong sebagai polinukleotida.
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å[2]. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai. Misalnya, kromosom terbesar pada manusia terdiri atas 220 juta nukleotida[3].
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya. Salah satu perbedaan utama DNA dan RNA adalah gula penyusunnya; gula RNA adalah ribosa.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda. Pada struktur heliks ganda, orientasi rantai nukleotida pada satu untai berlawanan dengan orientasi nukleotida untai lainnya. Hal ini disebut sebagai antiparalel. Masing-masing untai terdiri dari rangka utama, sebagai struktur utama, dan basa nitrogen, yang berinteraksi dengan untai DNA satunya pada heliks. Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut. Empat basa yang ditemukan pada DNA adalah adenina (dilambangkan A), sitosina (C, dari cytosine), guanina (G), dan timina (T). Adenina berikatan hidrogen dengan timina, sedangkan guanina berikatan dengan sitosina. Segmen polipeptida dari DNA disebut gen, biasanya merupakan molekul RNA.


Kronologi Perkembangan Genetika


Setelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode lmiah dalam ilmu pengetahu atau sains.
Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
Ø  Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.

Kamis, 07 Juni 2012

Abjad Korea ( 한글 ==> Hangeul

Tahapan pertama dalam belajar bahasa korea adalah hafal dan mengerti huruf abjad korea atau yang lebih di kenal dengan hangeul ( 한글 ), kemudian di ikuti cara menulis dan membacanya. Berikut huruf abjad korea yang harus kita hafal :

Konsonan :

  • ㄱ  ==> G

  • ㄴ  ==> N

  • ㄷ  ==> D

  • ㄹ  ==>  R

  • ㅁ  ==>  M

  • ㅂ  ==>  B

  • ㅅ  ==>  S

  • ㅇ  ==>  NG

  • ㅈ  ==> J

  • ㅊ  ==> CH

  • ㅋ  ==> Q

  • ㅌ  ==> TH

  • ㅍ  ==> PH

  • ㅎ  ==> H

  • ㄲ  ==> K

  • ㄸ  ==> T

  • ㅃ  ==> P

  • ㅆ  ==> SS

  • ㅉ  ==> C

Catatan : Untuk konsonan ㄱ, ㄷ, ㅂ, ㅅ, dan ㅈ bila terletak pada awal kata akan di baca double ( ㄲ, ㄸ, ㅃ, ㅆ, dan ㅉ )

Vokal :

  • 아   ==> A      : Anak

  • 야   ==> YA   : Ya

  • 어   ==> Oe    : Order, Cowok

  • 여   ==> Yoe : Yogyakarta

  • 오   ==> O       : Go

  • 요   ==> Yo   : Loyo

  • 우   ==> U      : Untuk

  • 유   ==> YU   : Sayur

  • 으   ==> EU    : Enyah

  • 이   ==> I        : Indah

  • 애   ==> AE    : Elok

  • 얘   ==> YAE

  • 에   ==> E       : Enak

  • 예   ==> YE

  • 외   ==> OI ==> WE ( merupakan gabungan vokal 오 dan 이 )

  • 와   ==> OA ==> WA ( merupakan gabungan vokal 오 dan 아 )

  • 왜   ==> OAE ==> WAE ( merupakan gabungan vokal 오 dan 애 )

  • 워   ==> UOE ==> WOE ( merupakan gabungan vokal 우 dan 어 )

  • 웨   ==>UE ==> WE ( merupakan gabungan vokal 우 dan 에 )

  • 위   ==> UI ==> WI ( merupakan gabungan vokal 우 dan 이 )

  • 의   ==> EUI ( merupakan gabungan vokal 으 dan 이 )

Untuk lebih mudah menghafal abjad korea dan pegucapannya, hendaknya kita memfokuskan pada huruf tunggal terlebih dahulu, baru di ikuti huruf ganda ( gabungan ). Pada pengucapan huruf ganda terbentuk berdasarkan bunyi huruf dasar yang melekat di dalamnya, contoh : 와 ==> oa ( wa ) kita harus terlebih dahulu tahu dan mengerti huruf 오  dan 아, bunyi yang di hasilkan tinggal mengikuti perpaduan bunyi dari keduanya.

Contoh lain pada vokal ganda: 아 ==> a, akan berbunyi ” Ya ” setelah ada tambahan garis “- ” ( 야 ) yang mengarah ke kanan, jadi garis tambahan tersebt bisa di artikan ” Y ” pada vokal. contoh pada vokal 오 ==> o, akan berbunyi ” Yo ” setelah di tambahkan garis yang mengarah ke atas ( 요 ). Dapat di simpulkan bahwa garis tambahan pada vokal berati ” Y “. Sekali lagi kesimpulan cara awal menghafal huruf abjad korea, terletak pada huruf tunggal, baik sebagai konsonan ataupun vokal.

Fans Noona SHINee Menunjukkan Cinta Mereka Dengan Bakat Artistik Mereka


Leading Hallyu idol group SHINee memiliki beberapa fans noona yang mendesikasikan  cinta tanpa syarat mereka untuk anggota SHINee dengan bakat artistik mengesankan mereka.


Foto-foto di atas baru-baru ini muncul di sebuah situs komunitas online dengan judul, dedikasi luar biasa ‘Idola penggemar noona, dedikasi penggemar SHINee.’


Seorang penggemar noona yang berbakat dengan hati-hati mengukir kata2 ‘SHINee’ , “Onew, dan dari timah pensil, menciptakan karya yang pasti membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikan.


Orang-orang yang melihat  foto pasti bisa merasakan cinta fans untuk SHINee dengan  melihat pekerjaan mereka.

Netizens yang yang kagum pada pensil cermat dibuat berkomentar, “pengerjaan Itu …”, “Mereka bukan penggemar. Mereka adalah Dewi, “dan banyak lagi.

Anggota dari SHINee baru saja merayakan ulang tahun ke-4 mereka.



credit: allkpop

Boyfriend merilis teaser gambar comeback bertema floral

Boyfriend merilis teaser gambar comeback bertema floral


Boyfriend bersiap-siap untuk comeback mereka berikutnya, karena mereka baru saja merilis gambar teaser baru!

Pada pagi hari tanggal 7 Juni Starship Entertainment meluncurkan gambar baru dari anggota Boyfriend berpakaian serba pink dan dengan warna yang cerah serta dilangkapi oleh motif bunga-bunga.

Fans senang melihat hal-hal rolling, meninggalkan komentar seperti, “” Boyfriend over flowers! “Bunga idola”, “Mereka semua terlihat begitu tampan, sulit untuk membedakan mereka dari bunga di baju mereka” dan “Apakah mereka akhirnya membuat comeback Korea? “

Boyfriend mini-album akan dirilis pada tanggal 14 Juni dengan perubahan baru dalam gambar dan gaya musik.

credit: allkpop

Template by:

Free Blog Templates